Misteri Mata Naga di Tengah Pantai Usai Tsunami Selat Sunda
Misteri Mata Naga di Tengah Pantai Usai Tsunami Selat Sunda - Bencana alam Tsunami Selat Sunda masih sangat jelas di ingatan Jamin (46), yang menjadi korban gulungan ombak besar pada hari Kamis (22/12/2019) malam itu. Agen Bola Sbobet
Warga Desa Cibenda, Kecamatan Carita, Kabupaten Serang Banten ini, sehari-hari berjualan makanan di pinggir pantai.Dia turut merasakan digulung ombak setinggi 9 meter, yang juga menghancurkan rumahnya. Agen Casino 338a
Beberapa kejadian mistis pun sempat dialaminya usai selamat dari bencana alam tersebut. Salah satunya yaitu penampakan bola api yang seperti mata berwarna merah di tengah pantai.
“Saya juga ikut hanyut terbawa ombak tsunami, tapi bersyukur bisa selamat. Beberapa jam kemudian, saya kembali ke rumah yang sudah hancur. Saat itulah, saya melihat ada penampakan sepasang bola api yang sangat besar di pantai,” ujarnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Kamis (31/1/2019).
Dia yakin penampakan tersebut adalah mata naga. Karena bentuknya sangat besar dan merah membara. Namun karena kejadian di malam hari, dia tidak melihat dengan jelas asal mata merah tersebut. Agen Judi Online Terpercaya
Penampakan itu dilihatnya secara tidak sengaja, saat ombak sedang surutnya. Namun diia sedang fokus untuk membantu korban bencana alam, termasuk keluarganya yang hilang.
“Saya kira itu kapal tongkang, setelah diperhatikan lagi, itu seperti mata naga, siluman dari laut,” ungkapnya.
Tiga bulan sebelum Tsunami Selat Sunda terjadi, Jamin ternyata sudah mendapat peringatan dari orangtuanya yang tinggal di Kediri, Jawa Timur (Jatim).
Orangtuanya memberitahu Jamin, jika akan terjadi tsunami di Pantai Anyer Carita. Namun peringatan tersebut tidak dihiraukannya, karena dia tidak pernah melihat adanya petanda gulungan ombak besar yang membahayakan.
“Mereka menelepon saya untuk segera pindah dari rumah, tapi tidak saya hiraukan. Usai ditelepon, setiap hari saudara sepupu saya datang ke rumah untuk mengajak pindah ke rumahnya di atas bukit,” ujarnya.
Saat melihat gulungan ombak Tsunami Selat Sunda hampir menghantam rumahnya, Jamin terlebih dulu menyelamatkan keluarganya dan para warga lainnya.
Jamin pun sempat mengumandangkan azan dan bermunajat kepada Allah SWT untuk diberi keselamatan.
Petanda lainnya ternyata pernah dirasakan Jamin. Dia pernah bermimpi air lautan naik ke daratan dan banyak orang yang menggelar hajatan.
“Pernah mimpi seperti itu beberapa bulan lalu, tapi saya anggap cuma mimpi. Tapi ternyata, ombak yang saya lihat itu bisa setinggi 9 meter, baru itu saya lihat langsung tsunami,” katanya.
Kejadian tsunami tidak hanya merugikan para korban saja, namun berdampak juga pada usaha Sa’at. Warga Cibenda ini biasanya berjualan bakso ikan tusuk di dekat Pantai Anyer Carita Serang.
Namun usai Tsunami Selat Sunda, banyak yang takut memakan bakso tusuk jualannya. Para warga setempat takut, jika bakso tusuk yang dijualnya berbahan ikan laut dari pantai.
“Mereka selalu takut makan ikan laut sejak tsunami. Karena beredar isu, kalau ikan laut itu memakan bangkai korban-korban tsunami,” ungkapnya.
Tidak ada komentar