Buntut Panjang Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

https://fokusberita188.blogspot.com/2019/01/buntut-panjang-hoax-7-kontainer-surat.html

Buntut Panjang Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos - Hoax tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara berbuntut panjang. Dampaknya, Wasekjen Demokrat Andi Arief dilaporkan ke polisi, hingga muncul pengakuan dari Andi jika rumahnya di Lampung digeledah polisi.  Agen Bola Sbobet

Kasus ini bermula saat Andi melalui akun Twitternya meminta agar kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok itu dicek. Cuitan itu kini sudah dihapus.

Kabar hoax yang beredar itu menyebut ada 70 juta surat suara yang sudah dicoblos di nomor urut 01 dalam tujuh kontainer. Di rekaman itu juga menyebutkan surat suara itu berasal dari China dan sudah disita TNI AL. Agen Casino 338a

Setelah mengecek langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok, KPU memastikan jika kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, adalah bohong. "Tidak ada, itu tidak benar, tidak ada TNI AL yang menemukan itu dan tidak benar KPU telah menyita," ujar Ketua KPU Arief Budiman seusai sidak di Tanjung Priok, Rabu (2/1/2019), malam.

Setelah dipastikan bahwa kabar tersebut adalah hoax, berbagai pihak langsung merespons. Pada Kamis (3/1) lalu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendatangi Bareskrim Polri dan mengaku akan membuat laporan terkait hoax 7 kontainer surat suara tercoblos.

"Mau mengadukan saya," ujar Tjahjo di Bareskrim, gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat.

Tjahjo juga tidak menjawab saat disinggung pelaporan terkait dengan kabar hoax 7 kontainer yang membawa surat suara yang sudah dicoblos. Agen Judi Online Terpercaya

"Ya, intinya mau mengadukan berita yang merusak demokrasi kita," kata dia.

KPU Laporkan Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos ke Bareskrim

KPU melaporkan hoax surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri. KPU mengatakan akan melawan pihak yang mengganggu proses pemilu.

"Kami memiliki kewajiban untuk membuat pemilu ini berjalan aman, damai, luber, jurdil. Maka kalau ada ancaman-ancaman tindakan-tindakan yang mengganggu jalannya pemilu, maka KPU akan melawan," ujar Ketua KPU Arief Budiman di kantor Bareskrim Polri, gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh jangeltun. Diberdayakan oleh Blogger.