Duel Dua Siswa SMA Budi Mulia Bogor Jadi Maut

http://bintangindo.com/



Bogor - Hilarius Christian, siswa kelas I SMA Budi Mulia, tewas setelah terlibat duel ala gladiator dengan siswa dari SMA Mardi Yuana di Bogor pada Januari 2015. Hilarius dipilih ikut berduel karena memiliki tubuh yang tinggi besar.

Maria Agnes, ibu korban, yang ditemui di rumahnya di Batu Tulis, Kota Bogor, menyebut duel ala gladiator di SMA Bina Mulia sudah berlangsung sejak sekitar 2010. Maria mengaku mengetahui hal tersebut dari teman-teman Hilarius setelah Hillarius tewas dan dimakamkan. Di kalangan siswa, aksi duel ala gladiator itu dikenal dengan istilah 'bom-boman'.

"Dari cerita teman-temannya, 'bom-boman' itu sudah ada dari tahun 2010. Sudah biasa, setiap tahun. Tapi cuma baru anak saya yang sampai meninggal,"

Duel ala gladiator yang menewaskan anak pertamanya tersebut, kata Maria, dilakukan oleh siswa junior atau siswa kelas I SMA. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR

"Jadi di sana itu, anak saya diadu. Disuruh duel. Terus kakak-kakaknya itu yang menonton. Sedih mendengarnya, katanya pas anak saya dipukul itu ada yang tepuk-tepuk tangan. Jadi memang ditonton," cerita Maria.

Maria menyebut anaknya tewas pada Jumat (29/1/2016). Kabar meninggalnya Hilarius diketahui Maria dan suaminya sekitar pukul 17.30 WIB setelah mendapat informasi dari pihak Rumah Sakit Azra.

"Jadi sore itu ada telepon dari RS Azra, saya tanya ada apa dengan anak saya, mereka cuma bilang saya harus ke sana," kata Maria. AGEN CASINO TERBAIK

"Setibanya saya di sana itu, anak saya sudah meninggal," sambung Maria sambil menitikkan air mata.

Kasus kematian tersebut, kata Maria, sudah diketahui pihak Polsek Bogor Utara beberapa hari setelah kejadian. Namun Maria tidak melapor secara resmi karena tidak mau jenazah anaknya diautopsi.

Persoalan tersebut, lanjut Maria, juga diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan kedua sekolah. Cukup lama Maria menahan sedih atas kematian anaknya, sehingga akhirnya ia mencurahkan isi hati melalui media sosial Facebook. Pengakuan itu kemudian menjadi viral.AGEN BOLA TERPERCAYA

"Semua teman-temannya juga sudah mengaku, yang mengetahui kejadian itu sudah menceritakan semua secara tertulis. Bahkan si pelaku sudah membuat surat pernyataan, dia mengaku dia yang duel sama anak saya," kata Maria. Tidak hanya itu, aku Maria, pihak sekolah juga sempat membantu biaya proses pemakaman jenazah Hilarius. "Saya sedih, jadi semua orang tua murid di SMA MY (Mardi Yuana) itu perlihatkan video kematian anak saya. Baru setelah itu mereka kasih uang santunan. Videonya diputar dan bergantian menonton," kata Maria diiringi tangis.

#Sumber

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh jangeltun. Diberdayakan oleh Blogger.